Memaknai Quran Surat Al Hujuraat dalam Kehidupan Manusia


Surat Al Hujuraat yang berarti kamar – kamar merupakan surat ke 49 , 18 ayat dan termasuk Surat Madaniyyah.

(Sumber gambar : derumah.com)

Kamar(ruangan) dapat kita temukan dalam kehidupan sehari hari seperti di rumah, kantor, rumah sakit, dan tempat lainnya. Setiap kamar memiliki pembatas antara satu dan lainnya dengan fungsi yang berbeda-beda. Bahkan di dalam diri manusia sendiri terdapat kamar-kamar yaitu di  jantung dan otak . Di jantung manusia ada bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan dan serambi kiri. Di otak manusia ada bagian Otak Besar, Otak Kecil, Batang Otak, Sistem Limbik.

Sahabat, pernahkah terpikirkan oleh kita, mengapa Allah memberikan nama Al Hujurat yang berarti Kamar –Kamar?
Kandungan ayat Al Quran menerangkan tentang kehidupan manusia. Banyak pelajaran yang kita bisa ambil dari Al Quran dalam menjalani kehidupan.

Surat Al Hujuraat ayat ke-6  mengajarkan manusia untuk bertabayyun, tidak langsung percaya akan berita yang belum tentu benar.
 49:6








Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.   ﴾ Al Hujuraat:6 ﴿

Surat Al Hujuraat berisi tentang perumpamaan kamar-kamar dengan perbedaan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Ketika terjadi perbedaan karena berbeda kamar, sering terjadi perselisihan, merasa lebih baik dari orang lain, menggunjing, mencela.
Surat Al Hujurat  ayat ke 11, mengingatkan manusia untuk tidak saling merendahkan, tidak saling mencela.

49:11 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.﴾ Al Hujuraat:11 ﴿

Orang yang memahami makna QS Al Hujurat tidak akan mencari perbedaan tetapi mencari persamaan untuk saling memahami.
49:12












.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ﴾ Al Hujuraat:12 ﴿

Seperti halnya dalam berdakwah, ada terdapat berbagai macam majelis/organisasi Islam. Janganlah membandingkan untuk mencari perbedaan dan kemudian menimbulkan perselisihan. Terlebih jika merasa diri lebih baik dari orang lain. Carilah persamaan, Dengan persamaan kita akan mudah melihat rahmat Allah yang begitu luas. Selama ilmu dan metode dakwah yang disampaikan sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits, maka tujuan kita sama yaitu menjadi seorang abdillah.

49:10

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. ﴾ Al Hujuraat:10 ﴿

 49:13

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.﴾ Al Hujuraat:13 ﴿

Masya Allah, Al Quran memang benar pedoman hidup manusia, menceritakan kehidupan manusia. Kita bisa banyak mengambil hikmah dan pelajaran dari Al Quran, jika kita mau memahami dan menginstal Al Quran dalam diri.



Generasi Qurani


Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah SWT meninggikan (derajat) ummat manusia ini dengan Al – Quran dan membinasakannya pula dengan Al-Quran." (H.R. Muslim)

Inilah rahasia mengapa generasi awal umat Islam (generasi sahabat, tabi’in dan tabi’itabi’in menjadi generasi terbaik umat ini.
Kejayaan umat Islam itu dengan membaca Al-Quran dan mengamalkannya. Namun sebaliknya, musibah yang menimpa umat ini disebabkan karena sikap acuh tak acuh kepada Al-Quran dan meninggalkannya. 


-TASQUT-
(RB)

Testimoni Terjemah Al Quran - Manisnya Iman


Alhamdulillah atas segala nikmat dari Allah terutama nikmat usia berkesempatan untuk membaca terjemahan Al-Quran. Diawal membaca terjemahan, sudah diniatkan untuk 1hari = 1juz terjemahan. Alhamdulillah tekad saya dipermudah oleh Allah. Namun seiring berjalannya waktu, begitu banyak godaan & bisikan-bisikan yang melalaikan. Dari alasan sibuk, ngantuk, menunda-nunda, ataupun rasa lelah. Inilah yang melunturkan niat. Terkadang yang sulit yaitu mencharge niat  supaya lurus Lillahi ta'ala. Kalimat istighfar lah yang selalu terucap dari lisan ini untuk meluruskan niat agar keberkahan selalu mengiringi kehidupan dari setiap makna yang tersirat maupun tersurat dari  terjemahan yang dibaca.


Saat membaca terjemahan itu, seperti membaca novel begitu banyak kisah-kisah menarik. Seperti kisah seorang lelaki di surah Yaasiin (36) : 22-27. Diriwayatkan pada detik terakhir nya, dalam sekarat dan manisnya iman, diiringi air mata para utusan Allah yang tak kuasa menolongnya, dia mencoba bicara. " Sesungguhnya aku telah beriman kepada Rabb kalian. Maka dengarkanlah ikrar imanku ini. " QS. (36):25.


Dedeh Mahmudah - Androhid 36.2
#testimoni tasqut
#androhid 36.2

Proses Penciptaan Hujan dalam Al-Qur'an


Bismillahirrahmanirrahim :)
Assalamu 'Alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh sahabat Tasqut yang insyaALLAH senantiasa dirahmati ALLAH SWT :) Apa kabar imanmu hari ini?

Hujan, hujan, dan hujan. Di antara kita pasti ada yang sangat berbahagia ketika hujan turun, ada yang tiba-tiba jadi sendu dan puitis, ada yang berbagahagia karena tanamannya jadi tak kering lagi, dan ada pula yang berbahagia karena hujan adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Sayangnya, banyak juga yang benci dan menyalahkan hujan, "ah, gara-gara hujan, aku nggak bisa begini ..", "gara-gara hujan, macet semakin menjadi", dan masih banyak keluhan lain yang menyapa hujan saat ia menyapa bumi. Padahal, hujan kan nggak salah? Hujan hanya sedang taat pada ALLAH dan menjalankan perannya sebagai berkah dan rahmat bagi bumi, sebagai pihak pengantar pelangi.

Lalu bagaimana, ALLAH Yang Maha Cinta menggambarkan dengan indah penciptaan hujan yang terkadang mampu membuat banyak insan tiba-tiba jadi melankolis, kreatif, dan puitis. Berikut beberapa ayat yang menggambarkan tentang penciptaan hujan yang tersurat dalam Kitab Cinta (Al-Qur'an) yang sempurna:


“Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). ” (QS. An Nahl: 65)


“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.” (QS. Yunus: 24)

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”(QS. Al A’rof: 57)

Setelah penggambaran penciptaannya yang begitu indah, tersurat juga dengan jelas bahwa hujan adalah rahmat dan berkah yang turun ke bumi. Jadi, pantaskah kita menyalahkannya? Pantaskah kita mengkambinghitamkannya? Pantaskah kita mendahulukan keluh daripada doa di saat hujan turun? Bukankah kita selalu berharap doa terijabah, mengapa tak memilih untuk bermunajah dengan mesra padaNya ketika tetes hujan mulai menyapa bumi?

“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28). 



Sahabat Tasqut yang berbahagia, daripada menggerutu saat hujan turun, lebih baik berdoa, bermunajah padaNya, berbicara denganNya lewat Kitab CintaNya (Al-Qur'an) atau setidaknya mensyukuri dan memanfaatkan waktu-waktu hujan dengan hal-hal yang lebih bermanfaat :)

(AA)




Definisi CINTA Dalam Al Quran

❤Definisi CINTA Dalam Al Quran


Assalamualaikum sahabat Tasqut yang dirahmati Allah,,☺☺☺                  
Tahukah mencintai dan dicintai itu fitrah manusia, Masya Allh ini lah salah satu anugerah yang luar biasa dari Allah, tapi taukah kita apa yang dimaksud dengan cinta ? 
Nah simak yuk bagaiamana Al QURAN berbicara tentang cinta❤

Kata cinta dalam Al Qur’an disebut Hubb (mahabbah) dan Wudda (mawaddah), keduanya memiliki arti yang sama yaitu menyukai, senang, menyayangi.

Sebagaimana dalam QS Ali Imron : 14 “Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).” Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.

Adapun Wudda dalam QS Maryam : 96 “ Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal sholeh, kelak Allah yang maha pemurah akan menanamkan dalam hati mereka kasih sayang ” jadi Wudda (kasih sayang) diberikan Allah sebagai hadiah atas keimanan, amal sholeh manusia. Dipertegas lagi dalam QS Ar Rum : 21 “ Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” Dalam ayat inipun Allah menggambarkan ‘cenderung dan tentram’ yang dapat diraih dengan pernikahan oleh masing-masing pasangan akan diberi hadiah (ja’ala) kasih sayang dan rahmat.

Dalam fil gharibil Qur’an dijelaskan bahwa hubb sebuah cinta yang meluap-luap, bergejolak. Sedangkan Wudda adalah cinta yang berupa angan-angan dan tidak akan terraih oleh manusia kecuali Allah menghendakinya, hanya Allah yang akan memberi cinta Nya kepada hamba yang dikehendakiNya. Allah yang akan mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu belanjakan seluruh kekayaan yang ada di bumi, niscaya kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan cinta jika Allah tidak menghendakiNya. Oleh karena itu terraihnya cinta—wudda pada satu pasangan itu karena kualitas keimanan ruhani pasangan tersebut. Semakin ia mendekatkan diri kepada sang Maha Pemilik Cinta maka akan semakin besarlah wudda yang Allah berikan pada pasangan tersebut.

Cinta inilah yang tidak akan luntur sampai di hari akhir nanti sekalipun maut memisahkannya, cinta yang atas nama Allah, mencintai sesuatu atau seseorang demi dan untuk Allah.


-Tuntas Terjemah Quran-
(RB)

Bulan Terbelah – Mukjizat 1400 tahun yang lalu dan jawaban IPTEK


Bulan Terbelah – Mukjizat 1400 tahun yang lalu dan jawaban IPTEK 

Terbelahnya bulan adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini disebutkan dalam Al Quran Surat Al Qamar ayat 1 dan 2 serta disebutkan juga pada  hadits-hadits shahih.









File:Rilles8.jpg 
 (Gambar : http://wikiislam.net)

 Allah Ta’ala berfirman,

54:1
Telah dekat (datangnya) saat itu dan bulan telah terbelah.” (QS. Al Qamar,54 : 1)

 Firman Allah Ta’ala: ٱلْقَمَرُ وَٱنشَقَّ (“dan bulan telah terbelah”). Peristiwa tersebut pernah terjadi pada zaman Rasulullah saw. sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits mutawatir dengan sanad-sanad yang shahih. Dan dalam hadits shahih juga disebutkan dari Ibnu Mas’ud, bahwasannya ia berkata: “Lima perkara yang telah terjadi: Penaklukan kota Romawi, kepulan asap, kematian,  siksaan yang keras, dan terbelahnya bulan.”
Dan demikian itu merupakan perkara yang telah disepakati oleh para ulama, bahwa terbelahnya bulan itu telah terjadi pada zaman Nabi saw. dan termasuk salah satu mukjizat yang hebat.

Beberapa Hadits yang Berkenaan Surat Al Qamar, Terbelahnya Bulan :
 1.      Riwayat Anas bin Malik
Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: “Penduduk Mekah pernah meminta kepada Nabi SAW. (mengenai) suatu tanda (kekuasaan Allah), maka terbelahlah bulan di Mekah (yang terjadi) dua kali. Kemudian beliau membaca: iqtarabatis saa’atu wang syaq-qal qamar (“Telah dekat [datangnya] saat itu dan telah terbelah bulan”) (HR.Muslim)
Imam Al- Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah SAW. memperlihatkan kepada mereka tanda (kekuasaan Allah). Lalu beliau memperlihatkan kepada mereka bulan terbelah menjadi dua  kepada mereka sehingga mereka melihat  celah di antara kedua belahan itu.
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim juga meriwayatkannya dari hadits Yunus bin Muhammad al-Mu-addib, dari Syaiban, dari Qatadah.
2.    Riwayat  ‘Abdullah bin ‘Abbas
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: “Bulan pernah terbelah pada zaman Nabi SAW. Juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Bakr bin Mudharr, dari Ja’far bin Rabi’ah, dari ‘Arak dengan lafazh serpertinya.
3.    Riwayat  ‘Abdullah bin Mas’ud
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia bercerita: “Bulan pernah terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW. sehingga mereka melihatnya, maka beliau bersabda: ‘Saksikanlah.’ Dan demikianlah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Sufyan bin ‘Uyainah.
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Abudh Dhuha menceritakan dari Masruq, dari ‘Abdullah di Mekah.
Imam al-Baihaqi meriwayatkan, Abu ‘Abdillah al-Hafizh memberitahu kami, dari ‘Abdullah, ia berkata: “Bulan pernah terbelah  di Mekah sehingga menjadi dua bagian, lalu orang-orang kafir Quraisy dari kalangan penduduk Mekah berkata: ‘Ini adalah sihir yang dilakukan terhadap kalian oleh Ibnu Abi Kabsyah. Tunggulah para musafir, jika mereka melihat apa yang kalian lihat, maka yang demikian itu benar adanya, dan jika mereka tidak melihat apa yang kalian lihat, maka yang demikian itu merupakan sihir yang dilakukan terhadap kalian.’” Abdullah melanjutkan: “Kemudian para musafir yang datang dari seluruh penjuru ditanya, maka mereka menjawab: ‘Kami melihatnya.’” Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari hadits al-Mughirah dan ada tambahan, yaitu Allah swt. berfirman: “iqtarabatis saa’atu wang syaq-qal qamar (“Telah dekat [datangnya] saat itu dan telah terbelah bulan”).
=================================================

Penelitian  NASA
Foto misi Apollo dari Rima Ariadaeus mengungkapkan garis keretakan di permukaan bulan.
"Retakan" yang anda lihat sebenarnya adalah celah (saluran sempit) di permukaan bulan. Celah tersebut panjang dan mendalam menyerupai ngarai. Celah biasanya beberapa kilometer lebar dan ratusan kilometer panjangnya. Formasi serupa ditemukan pada sejumlah planet di tata surya, termasuk Mars, Venus, dan pada sejumlah bulan.
Bagaimana celah ini terbentuk masih belum diketahui dengan pasti. Teori termasuk erosi di beberapa titik dalam sejarah bintang tubuh, runtuh tabung lava, dan tektonik aktivitas / tekanan.

Sebuah buku 2004 oleh Zaghloul El-Naggar mereproduksi salah satu foto tersebut dan mengatakan bahwa Muslim Inggris David Musa Pidcock mengatakan bahwa dia telah melihat sebuah "program" 1978 (sic) di mana ia mengklaim bahwa (tidak disebutkan namanya) ilmuwan antariksa AS telah mengatakan bahwa "bulan pernah terbelah dahulu kala dan bergabung kembali, dan ada banyak bukti nyata di permukaan bulan untuk membuktikan ini ". Hal ini diberitakan sebagai bukti membelahnya bulan dalam beberapa kantor berita seperti Jafariya dan di situs web Internet.
Ketika ditanya pada tahun 2010, ilmuwan NASA, Brad Bailey mengatakan, "Saya merekomendasikan untuk tidak percaya semua yang anda baca di internet. Artikel yang telah dievaluasi oleh beberapa peneliti atau spesialis yang secara ilmiah hanya bersumber dari data yang valid di luar sana. Saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang melaporkan bahwa Bulan pernah terbagi menjadi dua (atau lebih) bagian dan kemudian menyatu kembali di setiap titik di masa lalu.


NASA  foto dari Apollo 10 pada tahun 1969. Sebuah keretakan di permukaan bulan diduga menjadi bukti tanda terbelahnya bulan. (Gambar :http://en.wikipedia.org )
==================================================================

Bagaimana dengan Sahabat Tasqut? Percaya kan bahwa salah satu Mukjizat Nabi Muhammad SAW yaitu terbelahnya bulan 1400 tahun yang lalu? Tentu sebagai muslim yang taat kita harus yakin akan ayat-ayat yang terkandung dalam Al Quran. Seperti  disebutkan dalam ayat Al Quran berikut ini :

2:2
 “Al Quran, tidak ada keraguan padanya; adalah petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS Al Baqarah, 2;2)

 ===================================================================

Sumber :
Quran Surat Al Qamar ayat 1
Quran Surat Al Baqarah ayat 2
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Surat Al Qamar, 54:1


http://wikiislam.net/wiki/Moon_Split_Images


(ND)

Gunung Berwarna Warni dalam Firman Allah



Dataran Zhangye Danxia di Gansu, China


Rubrik      : Keajaiban Al-Qur’an
Edisi         : Kamis, 04 Rajab 1436 H (23 April 2014)
==================================================================
Q.S. Fathir : 27  # Gunung Berwarna Warni #

Bismillaahirrahmaanirrahiim

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ

"Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (Q.S. Fathir : 27)

Seperti halnya Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang menyebutkan fenomena alam berupa pertemuan dua lautan yang tidak bercampur, ternyata fenomena gunung berwarna-warni yang difirmankan Allah dalam Surat Fathir ayat 27, pun benar adanya.

Meskipun demikian,mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui fenomena alam yang indah berupa gunung-gunung yang berwarna-warni ini berada di Zhangye Danxia, provinsi Gansu, Cina.

Al-Qur'an telah menginformasikan fenomena alam tersebut 14 abad yang lalu.
Apakah Nabi Muhammad SAW pernah ke Cina?
Tidak pernah sama sekali.
Tiada lain tiada bukan, informasi tersebut bersumber dari wahyu Allah SWT semata,

Gunung yang terletak di China ini tampak seperti hamparan pelangi karena itu orang menyebutnya 'rainbow mountain'.

Gunung pelangi seluas 300 kilometer persegi ini merupakan bagian dari Zhangye Danxia Landform Geological Park yang terletak di provinsi Gansu, China.

Bukit dan lembahnya terdiri dari lapisan warna merah, biru, hijau zamrud, coklat, dan kuning.
Meskipun demikian, di sana tidak ditemui tumbuhan atau hewan apapun karena kondisi tanahnya yang tandus.

Fenomena alam yang menakjubkan ini merupakan contoh geomorfologi petrografi yang terbentuk karena kondisi lingkungan.

Menurut Telegraph, warna-warni perbukitan yang menakjubkan  tersebut berasal dari batuan pasir merah dan mineral yang terbentuk sejak Periode Kapur, tepatnya 24 juta tahun lalu.

Gunung ini akan menampilkan pola warna yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi cuaca dan pencahayaan matahari. Warna-warni gunung ini akan semakin kontras jika turun hujan pada hari sebelumnya.

Saat gunung ini pertama kali diketahui khalayak melalui foto yang beredar di dunia maya, banyak yang beranggapan kalau pola pelanginya merupakan hasil rekayasa komputer. Tetapi sekarang Zhangye Danxia Park menjadi salah satu objek wisata paling dicari di China.

Masya Allah.
Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya.

Wallahu'alam bishowab


Sumber Website :
Tantri Setyorini (2014, Maret 18). Indahnya Gunung Pelangi Zhangye Danxia di China. Media Online Merdeka.com. Retrieved April 12, 2015, from  http://www.merdeka.com

(PW)