Ibadah Sepanjang Hayat

sumber gambar : google.com

Sahabat Tasqut Yang Dirahmati Allah SWT, Bagaimana interaksimu dengan Al Quran saat ini?

Tak terasa,  bulan Ramadhan sudah berlalu lebih dari sebulan . Pada bulan Ramadhan, umat Islam berlomba-lomba untuk beribadah dan beramal shalih. Kelebihan dan keutamaan ibadah di bulan Ramadhan memberikan motivasi dan semangat tersendiri. Kini Ramadhan telah pergi, Lantas bagaimana intensitas ibadah dan amal shalih yang kita lakukan setelah bulan Ramadhan? Apakah kita mampu untuk istiqamah dalam beribadah seperti saat bulan Ramadhan? Jika kita belum mau memelihara ibadah kita  seperti layaknya beribadah di bulan Ramadhan, maka ada satu hal yang harus kita sadari bahwa amalan ibadah seorang mukmin berakhir bila malaikat Izrail datang untuk mencabut ruh dari tubuh kita. Seperti disebutkan dalam Surat Al Hijr, 99 dibawah ini :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  menerangkan bahwa amalan yang dicintai oleh Allah  bukan hanya amalan sesaat, bukan hanya amalan di bulan Ramadhan.

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)
Berikut amalan yang seharusnya kita pelihara selepas Ramadhan
1.  Menjaga shalat lima waktu.
Shalat lima waktu merupakan salah satu rukun Islam dan hukumnya wajib bagi seorang muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku wajibkan bagi umatmu shalat lima waktu. Aku berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang menjaganya pada waktunya, Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Adapun orang yang tidak menjaganya, maka aku tidak memiliki janji padanya’.” (HR. Ibnu Majah no. 1403)

2. Melaksanakan shalat berjama’ah.
Bagi laki-laki, lebih utama melaksanakan shalat jama’ah di masjid. Menurut pendapat terkuat hukum shalat jama’ah itu wajib. Selain itu, shalat jama’ah memiliki keutamaan yang lebih  dari shalat sendirian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat jama’ah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat.”( HR. Bukhari no. 645 dan Muslim no. 650)
Sedangkan bagi perempuan,  lebih utama melaksanakan shalat lima waktu di rumah. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah diam di rumah-rumah mereka.”(HR. Ahmad 6/297)

3. Menggalakan interaksi dengan Al Quran dan mengamalkannya
Banyak keutamaan yang diperoleh dari orang yang membaca Al Quran,  diantaranya: Pertama: mendapatkan syafaat(pertolongan) pada hari Kiamat (HR. Muslim).Kedua, orang yang mempelajari Al-Qura’n dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik.(HR. Bukhari). Ketiga, orang yang pandai membaca Al-Qur’an dimasukkan ke dalam surga bersama para malaikat yang suci. Sedangkan orang yang membaca terbata-bata (belum pandai), maka ia akan diberi dua pahala. (HR. Bukhari & Muslim). Keempat, orang yang membaca dan mendengar Al-Qur’an akan mendapatkan sakinah, rahmat, doa malaikat dan pujian dari Allah.(HR. Muslim).Kelima,mendapat pahala yang berlipat ganda yaitu setiap huruf yang dibaca dihitung satu pahala dan satu pahala itu dilipat gandakankan menjadi sepuluh ganda.(HR.At-Tirmizi), dan sebagainya.

4. Merutinkan puasa sunnah
Salah satu puasa sunah adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)
Kita juga bisa merutinkan pula sunah pada hari Senin dan Kamis. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)
Selain itu, minimal setiap bulannya melaksanakan puasa sunah Ayyamul Bidh selama tiga hari.  Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2424)

5. Memelihara shalat sunah
Setelah Ramadhan kita diharapkan untuk tetap istiqamah dalam menjaga shalat-shalat sunnat seperti rawatib, dhuha, tahiyatul masjid, setelah wudhu’, tahajjuj, witir, shalat sunat fajar dan sebagainya. Adapun keutamaan shalat Rawatib yaitu dibangunkan rumah di surga (HR. Muslim). Keutamaan shalat Dhuha yaitu pahalanya sama seperti bersedekah (HR. Muslim). Sedangkan keutamaan shalat sunnat fajar (sebelum shubuh) adalah pahalanya lebih baik dari dunia dan isinya (HR. Muslim)

6. Menolong saudara seiman
Setelah Ramadhan, kita diharapkan terus membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Salah satu caranya dengan berinfak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Setiap hari, dua malaikat turun kepada seorang hamba. Salah satunya berdoa, “Ya Allah, berikanlah pengganti kepada orang yang berinfak. Dan yang lain berdoa, “Ya Allah, hilangkan harta orang yang menolak infak.” (HR.Bukhari dan Muslim). Mengenai keutamaan menolong saudara seiman, Rasulullah saw bersabda,“Allah menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya”.(HR. Muslim).

7.  Menjaga diri dari maksiat
Ramadhan mengajarkan kita untuk dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu. Maka, setelah Ramadhan, sepatutnya kita mampu mengendalikan diri dari hawa nafsu untuk tidak melakukan maksiat.

Disadur dari :
https://www.islampos.com
http://rumaysho.com


-Tuntas Terjemah Al Quran-
(ND)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar